AGEN BOLA | TARUHAN BOLA | AGEN BOLA ONLINE Jakarta
- Sejarah telah menempatkan Ajax Amsterdam sebagai salah satu klub
terbesar di Eropa. Tapi, melihat bagaimana performa mereka di Eropa
belakangan, sejarah itu seperti tak berbekas. Sejauh mana Ajax bisa
melangkah musim ini?
Taruhlah Ajax dalam laga melawan Manchester City, maka akan terlihat
siapa yang lebih diunggulkan. Tanpa menghilangkan respek pada De
Amsterdammers, City yang punya materi lebih mewah memang tampak lebih
menggiurkan. The Citizens memang masih anak baru di Liga Champions, tapi
nama-nama seperti Yaya Toure, Carlos Tevez, dan David Silva terbilang
punya pengalaman di kompetisi antarklub Eropa itu.
Toure, dengan
segala kemampuannya sebagai gelandang box-to-box, memperlihatkan
bagaimana ia mampu menerjang lini tengah Real Madrid dua pekan lalu. Di
laga lain, Ajax, yang terbiasa bermain dengan tiga gelandang, didominasi
oleh Borussia Dortmund yang memiliki Marco Reus, Mario Goetze, dan
Jakub Blaszczykowski.
Alhasil, jadilah City, yang tengah berusaha
membangun sejarahnya sendiri, tampak lebih diunggulkan dari Ajax --si
juara Piala/Liga Champions empat kali. Tapi, laga ini masih akan terjadi
pada matchday III, tidak untuk dibicarakan sekarang.
Sementara
itu, Ajax akan berhadapan dengan Madrid pada matchday II ini, Kamis
(4/10/2012) dinihari WIB. Tim besutan Frank De Boer itu tengah menjalani
start inkonsisten di liga sehingga tersendat di posisi empat klasemen
sementara. Ajax memang belum pernah kalah, tetapi sudah mendapatkan tiga
hasil imbang.
Tetapi, kemenangan 1-0 dari FC Twente akhir pekan
lalu memberikan Ajax momentum bagus jelang laga lawan Madrid. Hanya
saja, dalam empat pertemuan sejak 2010, Ajax tidak pernah menang dari
Madrid. Baik ketika berlaga di Amsterdam ArenA atau Santiago Bernabeu,
Siem De Jong dkk. selalu kalah.
Catatan tersebut bisa dibilang
mengkhawatirkan. Apalagi mengingat Madrid sedang menanjak --meraih dua
kemenangan dalam dua laga terakhir di La Liga dan menang telak 5-1 atas
Deportivo. Sementara, di sisi lain, Ajax sudah menelan kekalahan di
matchday I. Dengan lagi-lagi mendapatkan label "relatif tidak
diunggulkan", ambisi Ajax untuk lolos dari fase grup bisa jadi terancam.
Toh
demikian, juara Eredivisie dalam dua musim terakhir itu tak kehilangan
harapan. Mereka mengaku masih punya kans sebagai "pembuat kejutan".
"Saya percaya kami punya kans untuk lolos. Karena kami sudah pernah
menghadirkan kejutan, dan kami harus melihat apakah kami bisa
melakukannya lagi. Liga Champions berarti besar buat Ajax dan untuk
inilah kami bermain setiap musim," kata Christian Eriksen.
Musim
lalu, Ajax terlempar dari fase grup dan harus bermain di Liga Europa. Di
kompetisi level dua tersebut, mereka juga disingkirkan Manchester
United, kendati sempat tampil oke di Old Trafford. Menarik untuk
dinantikan bagaimana mereka akan melangkah musim ini.
De Boer,
selaku manajer dan mantan kapten klub tersebut, masih memegang konsep
yang diterapkan sejak level akademi, yakni bermain dengan formasi 4-3-3.
Meski, dalam laga melawan Dortmund, keadaan sempat memaksanya untuk
memainkan gelandang keempat. Ajax punya banyak peluang dalam laga
tersebut, namun gagal lantaran penyelesaian akhir yang buruk.
Menghadapi
Madrid, De Boer kemungkinan besar masih akan memainkan Siem De Jong
sebagai false nine, sementara dua gelandang lainnya, yakni Eriksen dan
Christian Poulsen akan diberikan tugas berbeda. Eriksen akan diplot
sebagai gelandang serang, sementara Poulsen akan berdiri deep membantu
pertahanan.
Posisi Poulsen akan membantu dua bek tengah yang
kerap melebar, untuk menutupi posisi full-back yang kerap naik membantu
serangan. Di depan, De Boer masih belum bisa memainkan Kolbeinn
Sigthorsson. Sebagai gantinya, ia akan memainkan Derk Boerrigter sebagai
penyerang tengah dengan diapit Ryan Babel dan Tobias Sana.
0 komentar:
Posting Komentar